Popularitas kendaraan berjenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di Indonesia sepertinya masih kurang cukup mendapatkan perhatian.
Terbukti dari data penjualan, mobil yang sebenarnya rendah emisi ini masih jauh tertinggal dibanding kendaraan elektrik jenis lain, seperti hybrid atau BEV.
Padahal, teknologi PHEV sangat memudahkan kita untuk transisi menuju era elektrifikasi, dengan fleksibilitas pengisian daya sekaligus menghemat pengeluaran bahan bakar.
MG HS PHEV sendiri sudah resmi dipasarkan di Asean dan Eropa sejak awal tahun 2022. berbeda dengan pasar nasional, penjualan MG di pasar global sedang meningkat pesat.
Mesinnya empat silinder turbo berkapasitas 1.490 cc dengan tenaga 159 dk/5.500 rpm dan torsi 250 Nm/1.700-4.300 rpm. Namun ditambah motor listrik bertenaga 120 dk dan torsi 230 Nm. Jadi, MG HS PHEV memiliki tenaga kombinasi 280 dk dan torsi 480 Nm dengan transmisi otomatis EDU II 10-percepatan.
Di Thailand, MG HS PHEV dibanderol mulai dari 1.299.000 baht atau setara dengan Rp 544,4 juta. Jadi, kenapa mobil ini enggak masuk Indonesia? Jawabannya adalah karena harga teknologi PHEV di Indonesia masih cenderung tinggi alias mahal. Jadi ini merupakan keputusan yang tepat dari pihak MG Motor Indonesia.